Digitalisasi yang semakin pesat menjadikan penggunaan smartphone bukan lagi barang mewah, melainkan kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini memberikan keuntungan bagi dunia e-sport dalam mencari dan mengembangkan pemain berbakat agar dapat berprestasi lebih jauh.
Game mobile kini digandrungi oleh berbagai kalangan, mulai dari hiburan di waktu luang hingga menjadi sumber penghasilan. Bermain game pun tidak memerlukan lokasi khusus dengan standar tertentu, cukup dengan koneksi internet yang stabil.
Melihat peluang ini, E-Sport Indonesia (ESI) Kalimantan Timur berinisiatif untuk menjaring talenta potensial dengan membentuk koordinator wilayah (korwil) di berbagai daerah. Mereka juga menggandeng kafe-kafe sebagai tempat penyelenggaraan turnamen, sehingga e-sport dapat berkembang seiring dengan kemajuan UMKM lokal.
“Kami memiliki banyak program di ESI Kaltim, salah satunya adalah pembinaan atlet muda dan pembentukan korwil di setiap daerah. Kafe-kafe bisa menjadi tempat pertandingan, sehingga UMKM berkembang dan atlet pun merasa senang,” ungkap Ketua Harian ESI Kaltim, Darwin Tandrin.
Terkait persiapan menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), Darwin menyatakan bahwa sepuluh pengurus cabang (pengcab) telah siap mengikuti kompetisi. Namun, jenis pertandingan yang akan diselenggarakan tetap harus disesuaikan dengan kebijakan dari ESI pusat.
“Pada Porprov Berau sebelumnya, terdapat 26 kategori pertandingan. Namun, kami masih menunggu konfirmasi dari pusat apakah ada perubahan dalam jumlah nomor tanding atau tidak,” jelasnya.
Selain game mobile seperti Mobile Legends, ESI Kaltim juga mulai memperluas fokus ke permainan berbasis konsol dan PC. Darwin menilai bahwa pemain asal Kaltim memiliki potensi besar di bidang ini, terutama dalam game konsol seperti e-Football.